Kamis, 20 September 2012
Jumat, 07 September 2012
Rangkaian Seri
merupakan salah satu rangkaian listrik yang di susun sejajar atau seri. Cara kerja rangkaian seri
adalah membagi arus yang di hasilkan dari komponen lain. Apabila
terdapat 3 buah rangkaian yang di rangkai secara seri, maka tegangan
yang di hasilkan dari satu buah rangkaian akan memberikan sisa tegangan
yang di hasilkan sehingga proses ini dapat mengurangi pemakaian
tegangan.
Di dalam rangkaian seri,
3 rangkaian yang di susun hanya terhitung 1 rangkaian saja. Rangkaian
ini juga bisa kita gambarkan dalam posisi diagonal, fungsinya adalah
untuk dapat memahami dalam pembacaan gambar. Rangkaian listrik seri
dapat menghemat biaya.
Di dalam dunia elektronika, kita hanya mengenal dua macam susunan
rangkaian listrik, yaitu rangkaian susunan seri dan rangkaian susunan
paralel. Jika dalam sebuah rangkaian tahanan resistor memiliki nilai seragam, cara penyusunan resistor ini pun akan mempengaruhi nilai tahanan total yang kita peroleh.
Rangkaian LED
salah satu rangkaian yang paling banyak di gunakan untuk lampu-lampu led. Rangkaian LED (Light Emiting Diode) termasuk jenis dioda semikonduktor. Mengapa di sebut dengan rangkaian led,
karena pada saat rangkaian ini di hidupkan akan menyala secara
bergantian dari lampu led satu ke lampu led lainnya. Sehingga di sebut
dengan rangkaian running led.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan di zaman
sekarang, kini lampu led banyak di pakai sebagai penerangan. Sehingga
lampu ini dapat mengganti lampu pijar dan lampu neon yang membutuhkan
daya cukup besar. Alasan menggunakan lampu led di karenakan lebih awet
dan daya yang di butuhkan untuk lampu led juga cukup kecil sehingga
dapat menghemat penggunaan listrik.
Lampu LED memiliki kecendrungan polarisari yang mempunyai kutup
positif dan kutup negatif, sehingga untuk menyalakan lampu led di
butuhkan arus maju atau forward. Jika LED di aliri arus terbalik atau
reserve maka komponen chip di dalam LED tidak akan mengeluarkan emisi
cahaya, bahkan jika sumber tegangan terlalu besar akan dapat menyebabkan
komponen di dalam led rusak.
Apabila kita ingin memasang lampu led yang memiliki tegangan 220
volt, selain tegangan tersebut harus voltase searah dan stabil, juga
diperlukan resistor yang berfungsi untuk membatasi arus yang masuk di dalam lampu led. Jika kita hendak memasang rangkaian led pada komponen motor yang menggunakan tegangan aki 12 volt, maka kita harus memasang led warna putih yang berukuran 5 mm.
Setiap warna dalam komponen lampu led mempunyai karakteristik yang
berbeda seperti besarnya tegangan dan arus yang di butuhkan untuk
membuat chip didalam led yang dapat menghasilkan emisi cahaya. Semakin
terang jenis lampu led, maka semakain besar juga drop tegangan dan arus
yang di butuhkan.
Karena perbedaan karakteristik inilah, maka kita harus menggunakan rangkaian seri agar setiap lampu led menyala normal. Untuk membuat rangkaian led dan di gabungkan dengan rangkaian seri
memang cukup sulit, karena besarnya cahaya yang di hasilkan akan
berbeda, bahkan sebagian LED dapat tidak menyala atau redup. Untuk
mencegah hal seperti ini, LED yang berwarna harus di pasang paralel
dengan resistor pembatas yang di sesuaikan.
Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian LED,
semoga rangkaian kali ini berguna dan bermanfaat bagi anda yang
membutuhkan rangkaian ini. Baca juga artikel kami lainnya tentang Rangkaian Seri dan Pengertian Resistor.
Rangkaian Inverter 100 Watt
Rangkaian Inverter 100 Watt adalah rangkaian yang di gunakan apabila terjadi pemadaman aliran listrik
secara tiba-tiba atau pemadaman listrik secara bergilir. Dengan adanya
rangkaian inverter anda tidak perlu bingung, karena inverter akan
memberikan tenaga energi alternatif.
Di dalam rangkaian inverter 100 watt terdapat komponen DC dan AC,
dengan menggunakan komponen DC to AC inverter, anda akan dengan mudah
mendapatkan listrik di mana saja, seperti di mobil, di toko dan di
rumah. Inverter 100 watt sangat berguna saat terjadi pemadaman, apalagi
bagi kita yang sedang memiliki usaha, pastinya tidak ingin usaha yang
sedang anda jalankan terganggu gara-gara mati lampu.
Inverter adalah perangkat elektronik yang di gunakan untuk mengubah arus listrik
searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter akan
mengaliri arus DC dari perangkat seperti baterai, accu, panel surya dan
solar menjadi arus AC. Rangkaian inverter di bagi menjadi dua bagian,
yaitu bagian multivibrator astable yang berfungsi untuk menghasilkan
tenaga secara terus menerus.
Kita bisa menggunakan multivibrator lain, seperti transistor atau IC
NE 555, yang penting kita bisa mendapatkan sinyal keluaran yang
mempunyai ayunan amplitudo. Pada bagian kedua yaitu bagian driver
transistor dan transformator yang berfungsi sebagai swicthing dan penaik tegangan menjadi tegangan 220 volt.
Berikut ini gambar skema rangkaian inverter 100 watt
sederhana yang menggunakan IC CD4047 dan MOSFET IRF540. Rangkaian yang
akan kita rakit kali ini cukup murah dan sederhana serta dapat di rakit
sendiri menggunakan papan PCB.
Daftar komponen yang di gunakan dalam skema di atas :
Accu : 12V/7Ah
R1 : 330 OHM
R2, R6 : 1 K
R3, R4 : 220 OHM
R5 : 390 K
DIODA : 1N4007
LED
IC : CD4047
C2 : 0.01uF
C3 : 2200uF/25V
C4 : 0.1uF/600V
Q1, Q2 : IRF540
R1 : 330 OHM
R2, R6 : 1 K
R3, R4 : 220 OHM
R5 : 390 K
DIODA : 1N4007
LED
IC : CD4047
C2 : 0.01uF
C3 : 2200uF/25V
C4 : 0.1uF/600V
Q1, Q2 : IRF540
Trafo yang di gunakan pada skema di atas adalah jenis trafo centertap
yang bisa menggabungkan dua buah sinyal input yang berkelibihan dari
driver transistor menjadi satu buah sinyal ac yang sempurna. Prinsip
kerja dari rangkaian ini cukup mudah untuk di pahami, karena anda hanya
membutuhkan tegangan 220 volt dengan memanfaatkan aki 12 volt.
Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian Inverter 100 Watt,
semoga rangkaian kali ini berguna dan bermanfaat bagi anda yang
membutuhkan rangkaian inverter. Baca juga artikel kami lainnya tentang Rangkaian LED dan Rangkaian Seri.
Rangkaian Elektronika
Rangkaian Elektronika adalah susunan dari komponen elektronika
yang mempelajari ilmu tentang alat listrik arus lemah yang di jalankan
dengan mengontrol aliran elektron atau juga muatan listrik seperti
komputer, peralatan elekrtonik, termokabel, semikonduktor dan fungsi
kelistrikan lainnya. Untuk dapat memahami sebuah rangkaian elektronika, kita harus menguasai bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya pada bagian teknik elektro dan teknik komputer.
Saat ini sudah banyak sekali desain ataupun rancangan dari sebuah
rangkaian untuk memenuhi suatu tuntutan teknologi atau kebutuhan
manusia. Itu di karenakan perkembangan teknologi sudah mengalami banyak
peningkatan yang semakin kompleks seperti penggunaan wireless dan
pemanfaatan bahan semikonduktor.
Sebagai contoh dari perkembangan teknologi adalah pada sistem
komputer yang kini mempunyai kecepatan proses data yang sangat tinggi,
hingga bisa mencapai pada kecepatan jutaan per detik (GHz) dan juga
mempunyai bentuk yang lebih kecil dan portable. Itu semua di sebabkan
adanya kemajuan teknologi digital yang berbasis komputasi.
Contoh lain dari rangkaian elektronika adalah
rangkaian wireless. Di mana rangkaian ini bisa di gunakan dari jarak
jauh tanpa harus menggunakan kabel. Oleh karena itu sekarang ini banyak
orang menilai pada saat ini teknologi sudah canggih Ditambah lagi dengan
alat yang bernama GPS, alat ini di gunakan untuk mendeteksi posisi kita
di manapun kita berada. GPS memanfaatkan fungsi wireless atau gelombang
radio dalam memantau lalu lintas data antara pengguna GPS dengan
satelite GPS.
Selain rangkaian elektronika
wireless, ada juga yang di sebut dengan elektronika sensor. Di mana
rangkaian ini berfungsi menyerupai fungsi dari indra manusia yang bisa
di tiru, bahkan rangkaian ini juga merasakan apa saja yang di rasakan
oleh indra manusia. Ada juga rangkaian sensor yang bisa mendeteksi
berat, suhu. api, air, jumlah putaran, jarak dan masih banyak lagi jenis
rangkaian sensor lainnya yang sangat membantu keperluan sehari hari.
Alat yang di gunakan dasar kerja rangkaian elektronika
di sebut sebagai peralatan elektronik. Contoh peralatan elektronik
adalah Tabung Katoda, kamera digital, komputer, laptop, robot, smart
card dan lain-lain.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Rangkaian Elektronika, semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda. Baca juga artikel kami lainnya tentang Elektronika Digital, Komponen Elektronika dan Pengertian Elektronika.
Membuat Inverter 500 Watt
Membuat Inverter 500 Watt cukup mudah, karena sebagian dari komponen yang akan kita gunakan merupakan barang elektronik menggunakan arus listrik
sebagai catu daya. Inverter 500 watt tidak akan berfungsi dengan baik
tanpa adanya pasokan arus listrik yang mengalir ke barang-barang
elektronika tersebut. Dengan arus listrik yang memadai, maka pasokan
daya di dalam inverter akan stabil.
Inverter adalah peralatan yang sangat berguna untuk dapat
mengendalikan dari tegangan rendah dari sumber DC ke tegangan tinggi AC.
Rangkaian inverter yang paling umum di gunakan bagi setiap orang adalah
12 volt ke 220 volt inverter. Itu di karenakan baterai yang di gunakan
mempunyai tegangan 12 volt.
Rangkaian inverter 500 watt biasanya menarik arus yang mengalir dari
baterai 12 DC. Baterai yang kita gunakan nanti harus dapat memberikan
aliran arus yang cukup besar. Arus yang mengalir kemudian di ubah
menjadi 220 volt AC yang berbentuk gelombang persegi, sehingga kita bisa
menggunakan peralatan listrik yang bekerja pada tegangan 220 volt dari
sumber 12 volt.
Namun tidak selamanya pasokan listrik yang kita gunakan terus
memadai, seringkali karena adanya gangguan yang terjadi seperti kondisi
cuaca atau tegangan teknis sehingga terpaksa pasokan listrik yang kita
gunakan padam. Dengan padamnya aliran listrik, jelas berdampak besar
bagi alat elektronika yang kita gunakan. Untuk menghindari terjadinya
kerugian tersebut, kita tentu harus membuat inverter 500 watt.
Berikut ini gambar skema untuk membuat inverter 500 watt :
Di dalam skema di atas, kita menggunakan tegangan DC 12 volt ke dalam
AC 220 volt. Komponen 4047 yang terdapat pada gambar di gunakan untuk
menghasilkan gelombang persegi 50 Hz dan memperkuat arus kemudian
memperkuat tegangan dengan menggunakan komponen trafo.
Rangkaian yang kita buat berguna pada saat aliran listrik di rumah
kita padam. Dengan menggunakan rangkaian ini, anda bisa melanjutkan
pekerjaan tanpa harus terganggu dengan padamnya aliran listrik. Anda
tidak akan mengalami gangguan produktivitas kerja selama tersedia
inverter. Untuk sumber daya inverter, Anda bisa menggunakan Accu mobil
atau sepeda motor atau panel surya. Perangkat ini sangat vital dimiliki
untuk Anda yang mempunyai usaha foto copy, warnet, rental playstation,
dan lain-lain.
Demikian penjelasan singkat mengenai cara Membuat Inverter 500 Watt, semoga info tentang pembuatan rangkaian ini berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel kami lainnya tentang Rangkaian Inverter 100 Watt.
Rangkaian Regulator Penyesuai Tegangan
Rangkaian Regulator Penyesuai Tegangan
merupakan perangkat elektronika yang dapat menyuplai arus searah atau
DC agar perangkat yang terdapat dalam elektronik dapat bekerja dengan
baik. Komponen yang merupakan sumber catu daya DC yang paling baik
adalah baterai atau accu. Namun, untuk pengaplikasian membutuhkan catu
daya lebih besar, sehingga sumber dari baterai saja tidak cukup.
Sumber catu daya yang paling besar dan baik di gunakan adalah sumber
arus bolak-balik AC (alternating current) yang merupakan sumber dari
pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat menggunakan pembangkit tenaga
listrik, di perlukanlah suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah
arus AC (alternating current) menjadi arus DC (direct current).
Rangkaian Regulator penyesuai tegangan biasanya menggunakan power supply stabil dan juga dioda zener
sebagai stabilisator tegangan. Untuk dapat mengontrol tingkat presisi
yang lebih tinggi, maka dapat kita gunakan pengatur tegangan. Komponen
regulator yang di gunakan adalah sebuah IC yang seringkali memiliki tiga
kaki terminal dan memiliki bentuk yang hampir mirip dengan sebuah
transistor daya.
Rangkaian penyearah di katakan bagus apabila tegangan ripple-nya
kecil. Jika tegangan PLN naik turun, maka tegangan outputnya juga akan
naik turun. Apabila arus yang mengalir semakin besar, tegangan DC
keluarnya juga ikut turun. Perubahan aplikasi tegangan ini cukup
mengganggu, sehingga di perlukan komponen aktif yang dapat meregulasi
tegangan ini menjadi stabil.
Berikut ini Gambar skema Rangkaian Regulator Penyesuai Tegangan :
MSK5012 adalah pengatur tegangan yang disesuaikan yang sangat handal. Yang outputnya dapat diprogram dengan menggunakan dua resistor.
Regulator ini memiliki tegangan dropout sangat rendah (0.45v @ 10A)
karena penggunaan MOSFT dengan RDS sangat rendah. MS5012 ini memiliki
tingkat akurasi yang tinggi dan penolakan riak sekitar 45dB. Ini
tersedia dalam paket 5 pin elektrik terisolasi dari sirkuit internal.
Ini memberikan kita kebebasan untuk masuk IC langsung ke heat sink dan
heat sink semacam ini langsung meningkatkan disipasi panas.
Tegangan keluaran dari rangkaian ini disesuaikan dari 1.3v sampai 36V DC. Resistor
R1 dan R2 digunakan untuk pemrograman voltage. Untuk semua aplikasi,
nilai R2 adalah tetap 10K. Hubungan antara R1, R2 dan output tegangan
Vout adalah menurut persamaan R1 = R2 (Vout/1.235) -1. C1 adalah sebuah
filter kapasitor yang juga merupakan bagian dari sirkuit drive gerbang MOSFET. Sekitar tiga kali tegangan input akan muncul di seluruh kapasitor
ini dan rating tegangannya harus sesuai pilihan. C2 adalah filter
input kapasitor sedangkan C3 merupakan filter output kapasitor.
Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian Regulator Penyesuai Tegangan, semoga rangkaian regulator kali ini berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel kami lainnya tentang Rangkaian Inverter 100 Watt dan Membuat Inverter 500 Watt.
Mini Audio Amplifier
Mini Audio Amplifier
adalah rangkaian penguat audio sederhana dan sangat murah harganya yang
berfungsi untuk memperkuat sinyal dari sumber-sumber sinyal yang masih
kecil, sehingga dapat mengeluarkan suara dengan level tertentu.
Rangkaian audio amplifier dapat di buat berdasarkan pada semikonduktor
IC TDA7052. Rangkaian amplifier mini ini bahkan dapat di jalankan dari
baterai cell.
IC TDA7052 yang terdapat pada mini audio amplifier adalah
penguat output mono yang datang dalam paket DI Package (DIP). Perangkat
ini di rancang hanya untuk di operasikan dengan baterai. Fitur yang
terdapat pada IC ini tidak ada komponen eksternal yang di perlukan,
tidak ada suara klik switch-on atau switch-off, stabilitas yang dimiliki
bagus, sangat rendah konsumsi daya, rendah THD, tidak memerlukan
lempeng pendingin dan hubungan arus pendek.
Berikut ini kami tampilkan gambar skema mini audio amplifier :
Bagian-bagian yang terdapat pada skema audio amplifier adalah input
sinyal yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Bagian input
sinyal harus mampu mengadaptasi sinyal tersebut sehingga sama pada saat
di masukan ke penguat awal atau penguat depan (pre-amp).
Power Supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua rangkaian.
Secara umum power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu output
teregulasi dan tidak teregulasi. Output teregulasi dipakai untuk
rangkaian pengatur nada dan penguat awal, sementara rangkaian power
supply tidak teregulasi dipakai untuk rangkaian power amplifier.
Keuntungan dari penggunaan IC TDA7052 adalah tetap secara internal
pada 40 dB. Untuk mengimbangi pengurangan daya output karena tegangan
rendah TDA7052 menggunakan prinsip Bridge-Tied Load (BTL) yang dapat
memberikan output sekitar 1 sampai 2 W RMS (THD = 10%) menjadi beban 8
Ohm dengan power supply dari 6 V.
Rangkaian potensiometer dapat di gunakan untuk mengontrol volume C1 dan C2. Kapasitor
yang di maksudkan disini adalah untuk menyaring supply voltage jika
baterai eliminator yang digunakan sebagai sumber operasi. Untuk pasokan
audio amplifier yang menggunakan batere, C1 dan C2 tidak diperlukan.
Demikian penjelasan singkat mengenai Mini Audio Amplifier,
semoga artikel mini amplifier kali ini berguna dan bermanfaat bagi anda
yang sedang mencari informasi tentang audio amplifier. Baca juga
artikel lainnya tentang Power Amplifier 14 Watt IC TDA2030.
Transistor Sebagai Saklar
Transistor Sebagai Saklar
maksudnya adalah penggunaan transistor pada salah satu kondisi yaitu
saturasi dan cut off. Pengertiannya adalah jika ada sebuah transistor
berada dalam keadaan saturasi maka transistor tersebut akan seperti
saklar tertutup antara colector dan emiter, sedangkan apabila transistor
dalam keadaan cut off transistor tersebut akan berlaku seperti saklar
terbuka.
Pengertian dari Cut off adalah kondisi transistor di mana arus basis
sama dengan nol, arus output pada colector sama dengan nol, sedangkan
tegangan pada colector maksimal atau sama dengan tegangan supply.
Saturasi adalah kondisi di mana transistor dalam keadaan arus basis
adalah maksimal, arus colector adalah maksimal dan tegangan yang di
hasilkan colector-emitor adalah minimal.
Apabila terdapat rangkaian transistor sebagai saklar banyak menggunakan jenis transistor
NPN, maka ketika basis di beri tegangan tertentu. Transistor akan
berada dalam kondisi ON, sedangkan besar tegangan pada basis tergantung
dari spesifikasi transistor itu sendiri. Dengan cara mengatur bias
sebuah transistor menjadi jenuh, maka seolah akan di dapat hubungan
singkat antara kaki colector dan emitor.
Terminal basis akan dengan cepat mengontrol arus yang mengalir dari
colector menuju emitor. Arus yang di hasilkan dari tegangan input akan
menyebabkan transistor saturasi menjadi saklar tertutup, akibat dari
kejadian ini arus akan mengalir dari colector ke emitor. Pada saat
kondisi tegangan colector emitor mendekati 0 volt.
Sebaliknya jika tegangan transistor sebagai saklar
tidak di berikan arus tegangan, maka transistor akan berada dalam
kondisi Cut off dan terminal colector emitor terputus seolah sakalar
menjadi terbuka. Akibat dari pemutusan ini arus tidak akan mengalir dari
colector menuju emitor. Dalam kondisi ini tegangan yang di hasilkan
akan maksimal.
Kalau misalkan transistor di pakai hanya pada dua titik, yaitu titik
putus dan titik saturasi, maka transistor akan di pakai sebagai saklar.
Daya yang di serap oleh dua titik ini sangat kecil, tetapi dalam keadaan
aktif daya yang di serap transistor akan lebih besar. Sebab pemakaian
yang mana menggunakan arus lebih besar harus di upayakan agar daerah
yang di lewati aktif, sehingga transistor tidak menjadi terlalu panas.
Demikian penjelasan singkat mengenai Transistor Sebagai Saklar, semoga pembahasan transistor kali ini bermanfaat bagi kita semua. Baca juga artikel kami lainnya tentang Fungsi Transistor dan Pengertian Dioda.
Langganan:
Postingan (Atom)